Rabu, 16 Desember 2009

KTI

GAMBARAN FAKTOR PREDISPOSISI IBU HAMIL YANG MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAMBAN KECAMATAN ANGKINANG KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2009


KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Predikat Ahli Madya Kebidanan




Oleh :
ELRIDHA RINI LUTFITA
712402S06063




AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN
YAYASAN PENDIDIKAN BUNGA KALIMANTAN
BANJARMASIN
2009











GAMBARAN FAKTOR PREDISPOSISI IBU HAMIL YANG MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAMBAN KECAMATAN ANGKINANG KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2009


KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Predikat Ahli Madya Kebidanan




Oleh :
ELRIDHA RINI LUTFITA
712402S06063




AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN
YAYASAN PENDIDIKAN BUNGA KALIMANTAN
BANJARMASIN
2009





















@ 2009

Hak cipta ada pada Penulis






















AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN
YAYASAN PENDIDIKAN BUNGA KALIMANTAN
BANJARMASIN
JLBrigen H. Hasan Basri No.4D RT.14 Banjarmasin
Telp. (0511) 330761 fax. (0511) 30632


HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah berjudul “ Gambaran faktor predisposisi ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2009” telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji KTI Akademi Kebidanan Yayasan Bunga Kalimantan Banjarmasin.





Banjarmasin, 00 Juli 2009
Pembimbing I,



(Tut Barkinah, S.Si.T, M.Pd)
NIP. 1960 1010 1982082001

Pembimbing II,



( Ratnawati, S.Si.T )
NIP. 002 006 002

AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN
YAYASAN PENDIDIKAN BUNGA KALIMANTAN
BANJARMASIN
JLBrigen H. Hasan Basri No.4D RT.14 Banjarmasin
Telp. (0511) 330761 fax. (0511) 30632

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah berjudul “Gambaran faktor predisposisi ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2009” telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji KTI Akademi Kebidanan Yayasan Bunga Kalimantan Banjarmasin.

Banjarmasin, ………………… 2009

Mengetahui :
Direktur Akademi Kebidanan,




( Yustina Wenny, T.L, S.Si.T )
NIP. 002 005 006

Pembimbing I,



(Tut Barkinah, S.Si.T, M.Pd)
NIP. 1960 1010 1982082001
Pembimbing II,



( Ratnawati, S.Si.T )
NIP. 002 006 002

Tim Penguji KTI :
1. Riko Ijami, SKM, M.Kes …………..
2. Tut Barkinah S.Si.T, M.Pd …………..
3. Ratnawati, S.Si.T …………..
YAYASAN BUNGA KALIMANTAN
AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN
TAHUN 2009


INTISARI

Karya Tulis
ELRIDHA RINI LUTFITA
Gambaran faktor predisposisi ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2009, xiii + 49 Halaman, 6 tabel, 1 gambar, dan 13 lampiran.

Latar belakang : Menurut data Dinas Kesehatan Hulu Sungai Selatan tahun 2008, untuk Kabupatan Hulu Sungai Selatan target K1 adalah 95 % dan yang tercapai adalah 89,4 % Sedangkan K4 dengan target 87 % dan pencapaianya adalah 70 %. Dan untuk wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan, target kunjungan K1 adalah 95 % dan tercapai 63,64%, serta target K4 adalah 87 %, tercapai 74,02 %. (Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, 2008).
Tujuan : Untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat pendidikan, pengetahuan dan sikap ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Bahan dan cara : Penelitian ini menggunakan metode deskriftif dengan populasi seluruh ibu hamil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan atau sasaran sampel 40 orang dengan mengunakan tekhnik Accidental sampling, penelitian menggunakan kuesioner.
Hasil : 57,5 % ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC lengkap sesuai standar minimal kunjungan ANC. 42,5 % tidak lengkap. 35 % ibu hamil perpendidikan dasar, 52,5 % ibu hamil berpendidikan menengah dan 12,5 % ibu hamil berpendidikan tinggi. 52,5 % ibu hamil mempunyai pengetahuan baik, 32,5 %ibu hamil memiliki pengetahuan cukup dan 15 % ibu hamil memiliki pengetahuan kurang. 65 % ibu hamil mempunyai sikap positif terhadap kunjungan ANC dan 35 % ibu hamil yang memiliki sikap negatif
Saran : Bagi petugas kesehatan terutama bidan agar lebih meningkatkan promosi kesehatan dan kehamilan kepada masyarakat terutama ibu hamil.


Kata Kunci : Kunjungan ANC, ANC, Pendidikan, Pengetahuan, Sikap
Kepustakaan : 20 (1998-2008)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah “Gambaran faktor predisposisi ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2009”, sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan Akademi Kebidanan Bunga Kalimantan Banjarmasin.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan ini masih banyak terdapat kekurangan, baik materi maupun tata bahasanya. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan dan arahan dari Ibu Tut Barkinah,S.Si.T, M.Pd sebagai pembimbing I dan Ibu Ratnawati,S.Si.T sebagai Pembimbing II.

Dalam kesempatan ini juga perkenankan penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, yaitu kepada :
1.Ibu Yustina Wenny Triana Lestari, selaku Direktur Akademi Kebidanan Bunga Kalimantan Banjarmasin.
2.Seluruh Dosen beserta Staf di Akademi Kebidanan Bunga Kalimantan Banjarmasin
3.Pimpinan beserta Staf Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang
4.Mama tercinta, Hj.Rosana Iriana dan kedua saudara Elfatha Risya,AMG dan Elnisha chitria yang selalu mendukung dan memberi semangat dalam menyelesaikan pendidikan.
5.Papa tercinta, Hoerman CH (Alm) di hadapanNya yang telah memberi inspirasi untuk menjadi lebih baik dan menjadi semangat hidup.
6.Seluruh Keluarga Besar H. Andien Tasrifin dan Keluarga besar Chitra yang terus membantu dalam penyelesaian pendidikan.
7.Semua Sahabat yang terus memberi support dan harapan untuk tetap berusaha. Dan semua rekan , khususnya Akbid BK angkatan I I- 2006 yang dengan senang hati telah membantu dalam penyelesaian penulisan Karya Tulis ilmiah ini. Serta orang tersayang my deAr yang membuat selalu bersemangat.
8.Semua pihak yang telah membantu penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Harapan penulis semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua. Amin
Banjarmasin, Juli 2009

Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Elridha Rini Lutfita
Tempat, Tanggal lahir : Kandangan, 10 Agustus 1988
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Nama Ayah : Hoerman CH (Alm)
Nama Ibu : Hj. Rosana Iriana
Alamat rumah : Jln. A. Yani KM 11 Desa Bamban Selatan no. 3 Kec. Angkinang Kab.HSS Kal-Sel
Riwayat Pendidikan :
1.SDN Bamban Selatan : 1994 - 2000
2.MTs. Inayatuththalibin Banjarmasin : 2000 - 2003
3.SMAN 2 Kandangan : 2003 - 2006
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………... i
HALAMAN HAK CIPTA ........................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………… iii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………. iv
INTISARI ……………………………………………………………………….... v
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP………………………..…………………………. viii
DAFTAR ISI………………………………………………………………….….. ix
DAFTAR TABEL………………………………………………………………… xi
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….…........... xii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………… xiii
BAB I : PENDAHULUAN
A.Latar Belakang…………………………………………………….. 1
B.Rumusan Masalah……………………………………………….… 3
C.Tujuan Penelitian………………………………………………….. 3
D.Manfaat Penelitian………………………………………………… 4
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
A.Tinjauan Teori……………………………………………………… 5
1.Pelayanan Antenatal…………………………………………. 5
2.Kunjungan Ibu Hamil………………………………………… 6
3.Pendidikan……………………………………………………. 13
4.Pengetahuan………………………………………………..…. 17
5.Sikap………………………………………………………….. 21
B.Kerangka Konsep…………………………………………….….…
BAB III : METODE PENELITIAN
A.Rancangan Penelitian………………………………………………. 30
B.Populasi dan Sampel…………………………………………..…… 30
C.Variabel dan Definisi Operasional…………………………..…….. 31
D.Bahan Penelitian…………………………………………..……….. 33
E.Instrumen Penelitian……………………………………..………… 33
F.Lokasi dan Waktu Penelitian …………………………...…..…….. 33
G.Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data……………..…….. 33
H.Cara Analisis Data………………………………………..……….. 34
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Data Umum Penelitian……………………………………………. 35
B.Analisis Dan Hasil Penelitian……………………………………… 37
C.Pembahasan ……………………………………………………..… 40
BAB V : PENUTUP
A.Kesimpulan ………………………………………………………. 48
B.Saran ………………………………………………………..……... 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
2.1 Kategori Respon pada Skala Likert ……………………………………………….….. 27
3.1 Definisi Operasional ................................................................................................. 34
4.1 Distribusi Responden berdasarkan Jumlah kunjungan Ibu hamil di wilayah
kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Bulan Juni- Juli Tahun …………....41
4.2 Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Bulan Juni- Juli Tahun 2009 ...................................... 41
4.3 Distribusi Responden berdasarkan Pengetahuan Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Bulan Juni- Juli Tahun 2009...................................... 42
4.4 Distribusi Responden berdasarkan Sikap Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Bulan Juni- Juli Tahun 2009 …................................................ 42

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Formulir pendaftaran Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 2 Surat Permohonan izin untuk mencari data di Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Lampiran 3 Surat Permohonan izin untuk mencari data di Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Lampiran 4 Surat izin Penelitian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Lampiran 5 Lembar pernyataan siap Uji KTI
Lampiran 6 Lembar konsultasi Pembimbing I
Lampiran 7 Lembar konsultasi Pembimbing II
Lampiran 8 Surat Permohonan Kesediaan Menjadi Responden Dalam Penelitian
Lampiran 9 Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden
Lampiran 10 Lembar Kuesioner
Lampiran 11 Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 12 Rekapitulasi Data
Lampiran 13 Rencana Kegiatan

DAFTAR GAMBAR



Gambar Halaman

2.1 Kerangka konsep…………………………………………………………. 32

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses reproduksi yang normal, tetapi perlu perawatan diri yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang normal pun mempunyai resiko kehamilan, namun tidak secara langsung meningkatkan resiko kematian ibu (DinKes, 2004).
Antenatal adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan pekembangan janin dan rahim. Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai hamil secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya (Manuaba, 2001).
Pada umumnya kehamilan akan berkembang dangan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah. Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah selama kehamilanya. Oleh karena itu pelayanan / asuhan merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal (Saifuddin, 2001).
Tujuan pengawasan antenatal ialah menyiapkan sebaik-baiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak hanya fisik akan tetapi juga mental (Prawiro, 2001).
Ditetapkan pula bahwa frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilannya, dengan ketentuan waktu, minimal 1 kali pada trimester I, minimal 1 kali pada trimester II, dan minimal 2 kali pada trimester III. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut ditentukan untuk menjamin mutu pelayanan, khususnya untuk memberi kesempatan yang cukup dalam menangani kasus resiko tinggi yang ditemukan. (Depkes, 2004).
Menurut teori Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo (2007) prilaku seseorang atau masyarakat terhadap kesehatan di pengaruhi oleh faktor predisposisi, faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap seseorang terhadap kesehatan. Kemudian faktor pemungkin , faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat. Setelah itu faktor penguat, faktor ini meliputi faktor sikap dan prilaku tokoh masyarakat (toma), tokoh agama (toga), sikap dan prilaku para petugas kesehatan.
Untuk berprilaku kesehatan, misalnya pemeriksaan kesadaran bagi ibu hamil, diperlukan pengetahuan ibu tersebut tentang manfaat periksa kehamilan baik bagi kesehatan ibu sendiri maupun janinnya. Sedangkan pendidikan adalah aplikasi atau penerapan pendidikan dalam bidang kesehatan (Notoatmodjo, 2007) dalam hal ini pemeriksaan antenatal.
Menurut data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Hulu Sungai Selatan tahun 2008, untuk Kabupatan Hulu Sungai Selatan target K1 adalah 95 % dan yang tercapai adalah 89,4 % Sedangkan K4 dengan target 87 % dan pencapaianya adalah 70 %. Dan untuk wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan, target kunjungan K1 adalah 95 % dan tercapai 63,64 %, serta target K4 adalah 87 %, tercapai 74,02 %.
Dari studi pendahuluan didapatkan data, dari 10 orang ibu hamil yang melakukan ANC 60 % berpendidikan dasar, 40 % pengetahuan kurang dan 40 % mempunyai sikap terhadap kunjungan ANC kurang.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Gambaran faktor predisposisi ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2009”

B. Rumusan Masalah
Peneliti membuat rumusan masalah adalah sebagai berikut : “ Bagaimana gambaran faktor predisposisi ibu hamil yang melakukan ANC di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2009?”

C. Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran faktor predisposisi ibu hamil yang melakukan ANC di wilayah kerja Puskesmas Bamban.
2.Tujuan Khusus
a.Mengidentifikasi jumlah kunjungan ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
b.Mengidentifikasi pendidikan ibu hamil tentang ANC di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
c.Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang ANC di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
d.Mengidentifikasi sikap ibu hamil tentang ANC di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

D. Manfaat Penelitian
1.Bagi Akademis sebagai bahan pengetahuan dan informasi baik bagi mahasiswa maupun peneliti lainnya, dalam penelitian berikutnya.
2.Bagi penulis, diharapkan dapat memperluas wawasan tentang faktor- faktor yang mempengaruhi ibu hamil melakukan ANC.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1.Pelayanan Antenatal
a.Pengertian Pelayanan Antenatal
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang telah ditetapkan (Depkes RI, 2004).
b.Tujuan Pelayanan Antenatal
Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang terdapat saat kehamilan, saat persalinan dan kala nifas. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan dan nifas. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal (Manuaba, 2004).
c.Kunjungan Antenatal
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, yaitu :
1)Satu kali pada triwulan pertama
2)Satu kali pada triwulan kedua
3)Dua kali pada triwulan ketiga (Saifuddin, 2001).
2.Kunjungan Ibu Hamil
a.Pengertian Kunjungan Ibu hamil
Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antental sesuai standar yang ditetapkan (Depkes RI, 2004).
b.Jenis – jenis Kunjungan Ibu Hamil
1.K1
K1 adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa kehamilan. Kunjugan K1 terbagi menjadi dua, yaitu:
a)K1 Murni : Kunjungan ibu hamil yang pertama kali dengan umur kehamilan di bawah 12 minggu.
b)K1 Akses : Kunjungan ibu hamil yang pertama kali tanpa melihat umur kehamilan.
(Depkes RI, 2004).
2.Kunjungan Ulang
Kunjungan Ulang adalah kontak ibu hamil yang kedua dan seterusnya dengan tenaga kesehatan, untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar selama satu periode kehamilan berlangsung (Depkes RI, 2004 ).
3.K4
K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat (atau lebih). Untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan, dengan syarat :
minimal satu kali kontak pada triwulan I
minimal satu kali kontak pada triwulan II
minimal dua kali kontak pada triwulan III
(Depkes RI, 2004).
c.Jadwal Kunjungan Antenatal
1)Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat 1 bulan
2)Periksa ulang 1 kali 1 bulan sampai kehamilan 7 bulan
3)Periksa ulang 2 kali 1 bulan sampai kehamilan 9 bulan
4)Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan
5)Periksa khusus bila ada keluhan- keluhan
(Mochtar,1998)
d.Standar Minimal Pelayanan Antenatal
Menurut Saifuddin (2001), standar minimal pelayanan antenatal yaitu :
1)(Timbang) berat badan
2)Ukur (Tekanan) darah
3)Ukur (Tinggi) fundus uteri
4)Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid) TT lengkap
5)Pemberian (Tablet) zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan
6)(Tes) terhadap penyakit menular seksual
7)(Temu) wicara dalam rangka persiapan rujukan

e.Kegiatan Yang Dilakukan Pada Kunjungan Antenatal
1)Menurut Standar Pelayanan Kebidanan, 2001
a)Melakukan anamnesis riwayat dan mengisi KMS Ibu Hamil / buku KIA, kartu Ibu secara lengkap.
b)Tentukan hari taksiran persalinan (HTP). Jika hari pertama haid terakhir (HPHT) tidak diketahui, tanyakan kapan pertama kali merasakan pergerakan janin dan cocokan dengan hasil pemeriksaan tinggi fundus uteri. Jelaskan bahwa hari taksiran persalinan hanyalah suatu perkiraan.
c)Memeriksa kadar Hb
d)Memberikan imunisasi TT (Tetanus Toxoid) sesuai dengan ketentuan (Depkes RI, 2001)
2)Menurut Mansjoer,1999
a.Kegiatan yang dilakukan
(1)Anamnesis
Tentukan hari pertama haid terakhir (HPHT). Bila ibu lupa HPHT, tanyakan tentang hal lain seperti gerakan janin. Untuk primigravida gerakan janin terasa pada kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida 16 minggu. Tanyakan riwayat kehamilan, persalinan dan nifas sebelumnya. Selain itu tanyakan riwayat penyakit yang pernah diderita, riwayat menstruasi, riwayat kontrasepsi.
(2)Pemeriksaan umum
Pada ibu hamil yang datang pertama kali lakukan penilaian keadaan umum, status gizi dan tanda vital.
(3)Pemeriksaan obstetri
Terdiri dari pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam. Sebelum pemeriksaan , kosongkan kandung kemih.
(a)Pemeriksaan luar
Cara pemeriksaan yang umum digunakan adalah cara Leopold yang dibagi dalam 4 tahap.
Pemeriksaan Leopold I untuk menentukan tinggi fundus uteri sehingga usia kehamilan dapat diketahui. Selain itu, tentukan pula bagian janin pada fundus uteri.
Pemeriksaan Leopold II untuk menentukan batas samping uterus dan posisi punggung
Pemeriksaan Leopold III untuk menentukan bagian terbawah janin
Pemeriksaan Leopold IV untuk menentukan bagian terbawah janin, juga bagian kepala apakah sudah masuk pintu atas panggul atau belum.
(a)Pemeriksaan dalam
Siapkan ibu dalam posisis lithotomi lalu bersihkan daerah vulva dan perinium dengan larutan antiseptik. Inspeksi vulva dan vagina apakah terdapat luka, varises, radang atau tumor. Lakukan pemeriksaan colok vagina dengan memasukkan telunjuk dan jari tengah. Raba adanya tumor atau pembesaran kelenjar dinding vagina. Periksa adanya massa di adneksa dan parametrium. Perhatikan letak, bentuk, dan ukuran uterus serta periksa konsistensi, arah, panjang portio dan pembukaan serviks.
(2)Pemeriksaan panggul
Lakukan penilaian akomodasi panggul bila usia kehamilan 36 minggu karena jaringan dalam rongga panggul lebih lunak sehingga tidak menimbulkan rasa sakit. Masukan telunjuk dan jari tengah ke dalam liang vagina. Arahkan ujung kedua jari ke promontorium, coba untuk merabanya. Bila teraba, tentukan panjang konjungata diagonalis. Dengan ujung jari menelusuri linea inominata kiri dan kanan sejauh mungkin, tentukan bagian yang teraba. Raba lengkung sakrum dan tentukan apakah spina ischiadika kiri dan kanan menonjol ke dalam. Raba dinding pelvik, apakah lurus atau konvergen ke bawah dan tentukan panjang distansia interspinarum. Arahkan bagian palmar jari-jari tangan ke dalam simfisis dan tentukan besar sudut yang dibentuk antara os pubis kiri dan kanan.
(3)Pemeriksaan laboratorium
Pada kunjungan pertama diperiksa kadar hemoglobin darah, hematokrit, dan hitung leukosit
b.Informasi yang diberikan
(1)Bagi ibu yang perokok berat dinjurkan untuk menghentikan kebiasaan merokok karena dapat kapasitas butir-butir darah merah untuk mengikat oksigen yang diperlukan dalam proses metabolisme selama hamil
(2)Tidak ada larangan hubungan seksual. Pembatasan jika kehamilan muda bagi ibu dengan riwayat resiko tinggi abortus
(3)Ibu hamil dengan anemia, dianjurkan minum zat besi dan makanan yang bergizi tinggi (Salmah, dkk. 2006).
f.Faktor - faktor yang mempengaruhi kunjungan Antenatal
1)Pendidikan
Pendidikan kesehatan ditujukan untuk menggugah kesadaran, memberikan atau meningkatkan pengetahuan ibu tentang pemeliharaan dan peningkatan kesehatan baik dirinya sendiri maupun janinnya, dalam hal ini adalah kunjungan kehamilan (Notoatmodjo, 2007)
2)Pengetahuan
Untuk berprilaku kesehatan, misalnya pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil. Diperlukan pengetahuan ibu tersebut tentang manfaat periksa kehamilan baik bagi kesehatan ibu sendiri maupun janinnya (Notoatmodjo, 2007).
3)Sikap
Perilaku ibu utuk memeriksakan kehamilanya akan dipermudah apabila ibu yang bersangkutan mempunyai sikap yang positif terhadap pemeriksaan kehamilan (Notoatmodjo, 2005).
4) Sosial Budaya
Kepercayaan, tradisi, dan sistem nilai masyarakat juga dapat mendorong atau menghambat ibu untuk periksa hamil. Misalnya orang hamil tidak boleh keluar rumah, dengan sendirinya akan menghambat perilaku hamil (negatif). Tetapi kepercayaan bahwa harus banyak jalan mungkin merupakan faktor positif baik prilaku ibu hamil tersebut (Notoatmodo, 2005).
5) Fasilitas Kesehatan
Untuk mempermudah kunjungan kehamilan, selain mengetahui dan menyadari tentang manfaat periksa kehamilan, ibu juga harus memperoleh fasilitas atau tempat periksa kehamilan, misalnya puskesmas, polindes, bidan praktek, atapun rumah sakit. (Notoatmodjo, 2007).
6) Perilaku Petugas Kesehatan
Untuk berprilaku sehat, masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif serta dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan prilaku contoh (acuan) dari para petugas kesehatan (Notoatmodjo, 2007).
3. Pendidikan
a.Pengertian
1)Pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat, sehingga , mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidik (Notoatmodjo, 2007).
2)Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Anonim, 2004)
b.Unsur – unsur Pendidikan
1)Input
Adalah sasaran pendidikan dan pendidik. Yang termasuk dalam sasaran pendidikan yaitu individu, kelompok, masyarakat. Yang termasuk dalam sasaran pendidik yaitu pelaku pendidikan.
2)Proses
Adalah upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain.
3)Output
Adalah melakukan apa yang diharapkan atau perilaku. (Notoatmodjo, 2007).
c.Jenjang Pendidikan
Adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
1)Pendidikan anak usia dini (PAUD)
Adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsngan pendidian untuk menbantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
2)Pendidikan dasar
Merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 tahun masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Undang-undang No.2 tahun 1992 menyatakan hak warga negara mengikuti sekurang-kurangnya tamat pendidikan dasar. Kemudian PP NO.28 tahun 1990 tentang pendidikan dasar merupakan pendidikan 9 tahun terdiri dari 6 tahun (SD) dan 3 tahun (SLTP/Sederajat).
3)Pendidikan menengah
Pendidikan menengah lamanya 3 tahun sesudah pendidikan dasar diselenggarkan di SLTA / sederajat. Pendidikan berfungsi sebagai lanjutan dan perluasan pendidikan dasar juga sebagai persiapan memasuki pendidikan tinggi maupun lapangan pekerjaan..
4)Pendidikan tinggi
Adalah jenjang pendidikan setelah menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi (Anonim, 2004).
d.Jalur pendidikan
Adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
1)Pendidikan formal
Merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah- sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
2)Pendidikan non formal
Meliputi pendidikan dasar dan pendidikan lanjutan. Pendidikan dasar mencakup pendidikan keaksaraan dasar, keaksaraan fungsional, dan keaksaraan lanjutan paling banyak ditemukan dalam pendidikan anak usia dini (PAUD), Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), maupun pendidikan lanjut usia. Pemberantasan buta aksara (PBA) serta program Paket A (setara SD) adalah merupakan pendidikan dasar. Pendidikan lanjutan meliputi program paket C (setara SLTA), kursus, pendidikan vokasi, latihan keterampilan lain baik dilaksanakan secara terorganisasi mapun tidak terorganisasi.
3)Pendidikan informal
Adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri (Anonim, 2004). Yang termasuk dalam pendidikan informal adalah kegiatan penyuluhan (Depdiknas).
Perubahan atau tindakan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang dihasilkan oleh pendidikan ini didasarkan kepada pengetahuan dan kesadaran melalui proses pembelajaran. Tingkat pendidikan sangat tergantung pada faktor- faktor lain, (convonding factor) baik faktor internal (predisposing) seperti budaya, keyakinan, emosi, pengalaman, maupun faktor lingkungan (enabling dan reinforcing) seperti kemudahan akses, tersedianya sarana dan prasarana, ekonomi, sikap keluarga dan sebagainya. Tingkat pendidikan mempengaruhi kesadaran tentang pentingnya dari kesehatan sehingga mendorong permintaan terhadap pelayanan kesehatan. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan misalnya hal-hal yang menunjang sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup (Notoatmodjo, 2003).
Motivasi dalam pendidikan akan sangat membantu keberhasilan proses pendidikan. Karena pendidikan dipengaruhi oleh banyak komponen pendukung termasuk motivasi. Motivasi sendiri dapat digolongkan dalam banyak aspek, sementara pendidikan adalah usaha untuk meningkatkan kecerdasan anak didik dan motivasi memiliki peranan pada tingkah laku manusia (Anonim, 2007).
4. Pengetahuan
a.Pengertian
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “tahu” dan itu terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan termasuk dalam domain kognitif, dimana pengetahuan merupakan komponen selain dari sikap dan perbuatan untuk merubah perilaku seseorang (Notoatmodjo, 2007).
b.Cara memperoleh pengetahuan
1)Cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan
Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sebelum diketemukannya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematik dan logis. Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi :
a)Cara coba-salah (trial and error)
Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu seseorang apabila menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-coba saja. Cara coba-coba ini dilakukan dengan mengunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba kembali dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat terpecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba-salah atau coba-coba.
b)Cara kekuasaan atau otoritas
Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan ini haya diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya. Kebiasaan –kebiasaan ini seolah-olah diterima dari sumbernya sebagai pemimpin –pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang pemeritah dan sebagainya. Dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan.
c)Berdasarkan pengalaman pribadi
Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu.
d)Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia talah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah mengunakan jalan pikirannya, baik melalui indikasi maupun dedukasi. Induksi dan dedukasi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pertanyaan- pertanyaan yang dikemukakan. Kemudian dicari hubunganya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melakukan pertanyaan-pertanyaan khusus kepada yang umum dinamakan induksi. Sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pertanyaan –pertanyaan umum kepada khusus.
2)Cara modern dalam memperoleh pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metode penelitian (research methodelogi) (Notoatmodjo, 2002).
c.Pengukuran pengetahuan
Pengukuran pengetahuan sseorang dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2007).
Menurut Arikunto (1998) tingkat pengetahuan seseorang dapat diketahui melalui pemberian kuesioner dengan kriteria sebagai berikut:
1)Baik (76 % - 100 %)
2)Cukup (56% - 15 %)
3)Kurang Baik (40 %- 55%)
4)Tidak Baik (<40%)
5. Sikap
a.Pengertian
1)Sikap merupakan reksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo,2007)
2)Newcomb dalam Notoatmodjo (2007), salah seorang psikologi sosial, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu.
3)Sikap adalah suatu bentuk evaluasi dan reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak.(Azwar,2008).
b.Perubahan Sikap
Perubahan prilaku menurut WHO, dikelompokan menjadi 3, yakni:
1.Perubahan Alamiah
Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi perubahan lingkungan fisik dan sosial budaya dan ekonomi, maka anggota-anggota masyarakat di dalamnya juga akan mengalami perubahan.
2.Perubahan Rencana
Perubahan yang terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.
3.Kesediaan untuk Berubah
Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di dalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagai orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut (berubah prilakunya). Tetapi sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima perubahan tersebut. Hal ini disebabkan karena pada setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-beda (Notoatmodjo, 2003).
c.Pembentukan sikap dan faktor yang mempengaruhinya
Pembentukan sikap dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan sikap seseorang sangat ditentukan oleh:
1)Kepribadian
2)Intelegensia
3)Minat
(Anonim,2007)
d.Komponen pokok sikap
Menurut Allport (1954) dalam Notoatmodjo (2003), menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai tiga komponen pokok, yaitu:
1)Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek
2)Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek
3)Kecendrungan untuk bertindak
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh. Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting.
e.Tingkatan sikap
1)Menerima (receiving)
Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).
2)Merespon (responding)
Memberikan jawaban bila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
3)Menghargai (valuing)
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
4)Bertanggung jawab (responsible)
Bertanggung jawab atas segala sesatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.(Notoatmodjo,2003)
f.Klasifikasi Sikap
Becker (1979) dalam Notoatmodjo (2003) mengajukan klasifikasi prilaku yang berhubungan dengan kesehatan, sebagai berikut:
1)Prilaku Kesehatan
Yaitu hal-hal yang berkaitan dengan tindakan seseorang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
2)Prilaku Sakit
Yakni segala kegiatan yang dilakukan oleh seseorang individu yang merasa sakit. Kemampuan atau pengetahuan individu untuk mengidentifikasi penyakit, penyebab penyakit, serta usaha-usaha mencegah penyakit tersebut.
3)Prilaku Peran Sakit
Yakni segala tindakan yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit untuk memperoleh kesembuhan.
g.Cara pengukuran sikap
Pengukuran sikap dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap sustu objek, sedangkan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden. Misalnya sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju (Notoatmodjo, 2002).
Berdasarkan metode dalam pengskalaan sikap, salah satunya adalah metode Likert. Beberapa bentuk jawaban pertanyaan atau pernyataan yang masuk dalam kategori skala Likert adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 : Kategori Respon pada Skala Likert

Pernyataan / Pertanyaan
Kategori Respons
SS
S
TS
STS
Positif (+)
4
3
2
1
Negatif (-)
1
2
3
4

Cara interpretasi dapat berdasarkan persentase sebagai berikut:
1)Angka 0-25 % : Sangat tidak setuju (Sangat tidak baik)
2)Angka 26-50% : Tidak setuju (tidak baik)
3)Angka 51-75% : Setuju (baik)
4)Angka 76-100% : Sangat setuju (sangat baik)
( Hidayat, 2007 ).
Faktor-faktor yang dapat mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku pada diri seseorang atau masyarakat, adalah pengetahuan dan sikap seseorang atau masyarakat tersebut terhadap apa yang akan dilakukan. Misalnya perilaku ibu untuk memeriksakan kehamilannya akan dipermudah apabila ibu tersebut tahu apa manfaat periksa hamil. Demikian pula perilaku tersebut akan dipermudah bila yang bersangkutan mempunyai sikap yang positif terhadap periksa kehamilan (Notoatmodjo,2005).
h.Proses terjadinya sikap
Penelitian Rogers (1974) dalam Notoatmodjo (2007) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi prilaku baru, didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :
1)Awareness ( kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu.
2)Interest ,yakni orang yang mulai tertarik pada stimulus.
3)Evaluation (menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
4)Trial, orang yang telah mencoba prilaku baru.
5)Adoption, subjek telah berprilaku sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
i. Faktor- faktor prilaku dalam pelayanan kesehatan
Konsep umum yang digunakan untuk mendiaognosis prilaku adalah konsep dari lawrence Green (1980), prilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama (Notoatmodjo,2007), yaitu :
1)Faktor Predisposisi (Predisposing factor)
Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi, dan sebagainya. Ikhwal ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Untuk berprilaku kesehatan, misalnya pemeriksaan kesehatan ibu hamil, diperlukan pengetahuan dan kesadaran ibu sendiri maupun janinnya. Disamping itu kadang- kadang kepercayaan, tradisi dan sistem nilai masyarakat juga dapat mendorong atau menghamabat ibu untuk periksa kehamilan. Misalnya, seorang ibu tidak boleh disuntik ( periksa kehamilan termasuk memperoleh suntikan anti tetanus ), karena suntikan bisa menyebabkan anak cacat. Faktor-faktor ini yang positif mempermudah terwujudnya prilaku, maka sering disebut faktor pemudah.
2)Faktor pemungkin (Enambling factor)
Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas bagi masyarakat, misalnya air bersih, tempat pembuangan sampah, tempat pembuangan tinja, ketersediaan makanan bergizi dan sebagainya. Termasuk juga fasilitas kesehatan seperti :
(1)Puskesmas
(2)Rumah sakit
(3)Poliklinik
(4)Posyandu
(5)Polindes
(6)Pos obat desa
(7)Dokter dan Bidan praktik swasta
Untuk berprilaku sehat masyarakat memerlukan sarana dan prasarana pendukung, misalnya prilaku pemeriksaan kehamilan. Ibu hamil yang mau periksa kehamilan tidak hanya tau dan sadar manfaat periksa kehamilan, melainkan ibu tersebut dengan mudah harus dapat memperoleh fasilitas atau tempat periksa kehamilan, misalnya puskesmas, polindes, bidan praktik ataupun rumah sakit. Fasilitas ini pada hakikatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku kesehatan, maka faktor- faktor ini disebut faktor pendukung atau faktor pemungkin.
3)Faktor Penguat (Reinforcing factor)
Faktor ini meliputi faktor sikap dan prilaku tokoh masyarakat (toma), tokoh agama (toga), sikap dan prilaku para petugas termasuk petugas kesehatan. Termasuk juga disini undang-undang, peraturan-peraturan, baik dari pusat maupun pemerintah daerah, yang terkait dengan kesehatan. Untuk berprilaku sehat, masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif dan dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan perilaku contoh (acuan) dari para tokoh masyarakat, tokoh agama dan para petugas, lebih- lebih para petugas kesehatan. Disamping itu undang-undang juga diperlukan masyarakat tersebut. Seperti prilaku periksa kehamilan, dan kemudahan memperoleh fasilitas periksa kehamilan, juga diperlukan peraturan dan perundangan yang mengharuskan ibu hamil melakukan periksa kehamilan.

B.Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teori di atas, maka dapat disusun kerangka konsep penelitian ini seperti dalam gambar berikut:
Faktor Predisposisi






Faktor Pemungkin

Faktor Penguat

Ket :
Tidak teliti = --------
Diteliti =


Gambar 2.1
Kerangka Konsep Penelitian

BAB III
METODE PENELITIAN
A.Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini mengunakan metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tingkat pendidikan, pengetahuan, dan sikap ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC di Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun. 2009.

B.Populasi dan Sampel
1.Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari suatu variabel yang menyangkut masalah yang di teliti (Nursalam,2001). Pada penelitian ini populasinya adalah semua ibu hamil yang ada wilayah Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Tahun 2009 sejumlah 154 orang ibu hamil.
2.Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo,2002). Sampel pada penelitian ini adalah semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas Bamban bulan Juni- Juli Tahun 2009 dan saat penelitian dilakukan ada 40 orang ibu hamil . Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah accidental sampling. Accidental sampling yaitu dilakukan dengan cara pengambilan kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia (Notoatmodjo, 2002).
C.Variabel dan Definisi Operasional
1.Klasifikasi Variabel
a.Variabel bebas (Independent), adalah variabel yang mempengaruhi varibel dependent. (Notoatmodjo, 2002).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendidikan, pengetahuan dan sikap.
b.Variabel terkat (Dependent ), adalah variabel tergantung, terpengaruh atau terikat (Notoatmodjo, 2002).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC.
2.Definisi Operasional
Variabel Penelitian
Definisi Operasional
Parameter (Tolak Ukur)
Alat Ukur
Skala Data
Kunjungan ANC








Pendidikan








Pengetahuan






Sikap
Pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya




Jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah ditempuh oleh responden



Pengetahuan ibu hamil tentang kunjungan ANC.




Respon atau reaksi ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC
1. Lengkap = ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC sesuai standar minimal kunjungan ANC
2. Tidak lengkap = ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC tidak sesuai dengan standar minimal kunjungan ANC
1.Pendidikan Dasar = SD dan SMP
2.Pendidikan Menengah = SMA
3.pendidikan tinggi = Diploma, Sarjana, Magister,Doktor,dan Spesialis

1. Baik = 76 %-100%
2.Cukup = 56 %-75%
3.Kurang = 40%-55%
4.Tidak baik = < 40 %

Pernyataan negatif
1.Angka 4: Sangat tidak setuju
2.Angka 3 : Tidak setuju
3.Angka 2: Setuju
4.Angka 1: Sangat setuju

Pernyataan positif
1.Angka 1: Sangat tidak setuju
2.Angka 2 : Tidak setuju
3.Angka 3: Setuju
4.Angka 4: Sangat setuju

Kategori positif apabila skor total yang didapat lebih dari T mean

Kategori negatif apabila skor total kurang dari T mean

Kuesioner









Kuesioner








Kuesioner






Kuesioner

Nominal









Ordinal








Ordinal






Nominal


D.Bahan Penelitian
1.Data Primer : Kuesioner
2.Data Sekunder : Diambil dari Data Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan buku register Puskesmas Bamban

E.Instrumen Penelitian
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner, berisi daftar pertanyaan yang akan dijawab oleh responden.

F.Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan diwilayah Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2009.

G.Prosedur Pengambilan atau Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data tentang pendidikan, pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang kunjungan ANC yang didapat dari kuesioner. Adapun data sekunder diperoleh melalui data Puskesmas yang mencakup data demografi, data kader posyandu yang ada di wilayah Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang.

H.Cara Analisis Data
Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1.Pengumpulan Data
Yaitu memeriksa data yang telah dikumpulkan yang terdiri dari kelengkapan, konsistensi dan isi.
2.Mengkode Data
Yaitu memberi kode pada setiap variabel untuk mempermudah pengolahan data.
3.Tabulasi Data
Setelah diberi kode kemudian diolah dan dimasukan ke dalam tabel distribusi frekuensi.
4.Analisis Data
Setelah data terkumpulkan data diolah secara manual dalam bentuk tabulasi dan presentasi, selanjutnya di analisa secara deskriptif dengan memadukan teori-teori yang berkenaan dengan penelitian ini.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.Data Umum Penelitian
1.Keadaan Geografi
Puskesmas Bamban terletak di kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan dengan luas wilayah kerja Puskesmas Bamban adalah ± 24,42 km2 dan mempunyai 4 desa yaitu desa Bagambir, desa Bamban Utara, desa Bamban, dan desa Kayu Abang,
Batas- batas wilayah Puskesmas Bamban adalah :
a. Sebelah Utara :Berbatasan kecamatan Haruyan, kabupaten HST
b. Sebelah Selatan :Berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas
Angkinang kecamatan Angkinang
c. Sebelah Barat :Berbatasan kecamatan Haruyan, Kabupaten HST
d. Sebelah Timur :Berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Telaga
Langsat Kecamatan Telaga Langsat
2.Kependudukan
Wilayah kerja Puskesmas Bamban terdiri dari 4 desa, 16 RT dan 8 RW dengan jumlah penduduk 5978 jiwa terdiri dari 2957 jiwa dan perempuan 3021 dengan jumlah KK 1503.


3.Mata pencaharian
Mata pencaharian penduduk di wilayah Puskesma Bamban Kecamatan Angkinang adalah sebagai berikut :
1)Petani : 4903 orang
2)Buruh : 214 orang
3)Pedagang : 87 orang
4)PNS : 320 orang
5)Tidak Bekerja : 454 orang

4.Sarana Pendidikan
1)Taman Kanak- kanak : 4 buah
2)Sekolah Dasar : 7 buah
3)SLTP/ MTsN : 2 buah
5.Keagamaan
Seluruh penduduk di wilayah Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang beragama Islam.
6.Ketenagaan
Ketenagaan di Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan terdiri dari berbagai pangkat / golongan serta tingkat pendidikan dengan jumlah seluruh ada sebanyak 29 orang, yang terdiri dari :


a. Dokter umum : 1 orang
b.Dokter gigi : 1 orang
c.Bidan : 7 orang
d.Perawat : 11 orang
e.Perawat gigi : 1 orang
f.Penyuluh Kesehatan : 1 orang
g.Penilik Kesehatan : 1 orang
h.Sanitarian : 1 orang
i.Ahli gizi : 1 orang
j.Analis : 1 orang
k.Prakarya : 2 orang
l.Asisten Apoteker : 1 orang

B.Analisis dan Hasil Penelitian
Hasil yang di dapat dari 40 responden di wilayah kerja Puskesmas Bamban adalah sebagai berikut :
a.Jumlah Kunjungan
Tabel 4.1 : Distribusi Responden berdasarkan Jumlah kunjungan Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Bulan
Juni- Juli Tahun 2009

No
Kunjungan ibu hamil
Total
n
(%)
1
2
Lengkap
Tidak lengkap
23
17
57,5
42,5
Jumlah
40
100
(Sumber : Data Primer )

Dari tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan ibu hamil yang lengkap ( 4 kali ) adalah 23 ibu hamil (57,5 %).

b.Pendidikan
Tabel 4.2 : Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Bulan Juni- Juli Tahun 2009

No
Pendidikan
Total
n
(%)
1.
2.
3.
Tinggi
Menengah
Dasar
5
21
14
12,5
52,5
35
Total
40
100
(Sumber : Data Primer)
Dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC yang terbanyak adalah berpendidikan menengah yaitu 21 orang (52,5 %).


c.Pengetahuan
Tabel 4.3 : Distribusi Responden berdasarkan Pengetahuan Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Bulan Juni- Juli Tahun 2009

No
Pengetahuan
total
n
(%)
1.
2.
3.
4.
Baik
Cukup
Kurang
Tidak baik
21
13
6
0
52,5
32,5
15
0
Total
40
100
(Sumber : Data Primer)
Dari tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC yang terbanyak adalah berpengatahuan yaitu 21 orang (52,5 %).

d.Sikap
Tabel 4.4: Distribusi Responden berdasarkan Sikap Ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Bulan Juni- Juli Tahun 2009

No
Sikap
total
n
(%)
1.
2.
Positif
Negatif
26
14
65
35
Total
40
100
(Sumber : Data Primer)
Dari tabel 4. di atas dapat dilihat bahwa sikap ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC yang memiliki sikap positif adalah 26 orang ( 65 %) dan sikap ibu hamil yang negatif adalah 14 orang (35 %).

C.Pembahasan
1.Kunjungan ibu hamil
Dari hasil penelitian yang di lakukan di Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang dengan sampel 40 responden di dapatkan 23 orang (57,5 %) yang melakukan kunjungan ANC lengkap sesuai standar minimal kunjungan ANC . Dan 17 orang (42,5 %) yang melakukan kunjungan ANC tidak lengkap.
Dilihat dari hasil penelitian tersebut sebagian besar responden melakukan kunjungan kehamilan dengan baik sesuai standar minimal kunjungan ANC yang telah ditetapkan. hal tersebut sesuai dengan teori Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo (2007) yang mengemukakan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap dari orang yang bersangkutan. Perubahan perilaku berupa ibu mau melakukan kunjungan ANC.
Ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC yang sesuai standar minimal biasanya dipengaruhi oleh pengetahuan dan kesadaran ibu untuk perkembangan janin dan kesehatannya. Setelah kunjungan pertama ibu biasanya disarankan oleh bidan puskesmas untuk melakukan kunjungan ulang, maka kunjungan ANC ibu sesuai saran bidan. Meskipun kunjungan Ibu hamil belum mencapai 4 kali namun sesuai dengan usia kehamilanya, maka dianggap melakukan kunjungan ANC lengkap sesuai standar minimal.
Disamping itu masih ada responden yang melakukan kunjungan kehamilan yang tidak sesuai jadwal yang telah ditetapkan dengan kata lain kunjungan ANC Ibu hamil tidak lengkap yaitu sebanyak 17 orang (42,5 %). kebanyakan dari responden memang melakukan kunjungan ANC sebanyak 4 kali namun tidak sesuai jadwal, lebih banyak ibu tidak melakukan kunjungan pada trimester 1 karena responden terkadang tidak mengetahui bahwa dirinya hamil. Adapun kemungkinan lainya responden tidak melakukan kunjungan ANC sesuai jadwal karena responden tidak merasakan keluhan- keluhan selama kehamilan sehingga responden tidak tertarik untuk memeriksakan kehamilannya ke Bidan atau Puskesmas. Selain itu faktor kesibukan dapat mempengaruhi responden dalam melakukan kunjungan ANC. Rendahnya sosial ekonomi mempengaruhi kesibukan seseorang untuk mencari kesibukan lain agar dapat menambah penghasilan sehingga kehamilan terkadang kurang diperhatikan.
Untuk berprilaku kesehatan, misalnya kunjungan kehamilan bagi ibu hamil, diperlukan kesadaran ibu tersebut tentang manfaat periksa kehamilan baik bagi kesehatan ibu sendiri maupun janinnya. Adanya kesadaran mengenai untuk menimbang-nimbang terhadap pentingnya kunjungan kehamilan sehingga ibu berprilaku sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap kunjungan ANC.


2. Pendidikan
Hasil penelitian tentang tingkat pendidikan formal responden dapat dilihat pada tabel 4.3, bahwa sebagaian besar (52,5 %) responden atau sebanyak 21 orang berpendidikan menengah yaitu SMA sederajat dan sebagian lain 14 orang ( 35 %) berpendidikan Dasar yaitu tamat SD dan SMP sederajat. dan 5 orang (12,5 %) berpendidikan tinggi yaitu perguruan tinggi atau sederajat..
Menurut Handoko (2007), definisi motivasi yaitu suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia yang menimbulkan, menggerakkan dan mengorganisasikan tingkat lakunya.. Motivasi sendiri dapat digolongkan dalam banyak aspek, sementara pendidikan adalah usaha untuk meningkatkan kecerdasan anak didik dan motivasi memiliki peranan pada tingkah laku manusia. Karena proses pendidikan dipengaruhi oleh banyak komponen yang dibutuhkan, maka banyak komponen pendukung yang diperlukan juga, termasuk motivasi. Motivasi dalam pendidikan akan sangat membantu keberhasillan proses pendidikan. (Anonim,2007)
Dilihat dari hasil penelitian tersebut bahwa pendidikan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya cukup baik yaitu berpendidikan menengah. pendidikan ibu tersebut ternyata tidak berpengaruh dengan kunjungan ANC ibu hamil. pendidikan terpangaruh oleh berbagai faktor, diantaranya sosial ekonomi, sosial ekonomi yang rendah bisa menjadi alasan untuk tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, namun pada kenyataannya tingkat pendidikan ibu di hasil penelitian cukup baik, jadi tingkat sosial ekonomi bukan menjadi pengaruh penting terhadap pendidikan ibu. Ada juga faktor fasilitas yang memadai untuk seseorang dapat melanjutkan pendidikan, biaya pendidikan yang sekarang diminimalkan oleh pemerintah serta dengan tersedianya fasilitas sekolah dan juga alat transportasi untuk bersekolah berpengaruh terhadap baiknya tingkat pendidikan ibu hamil. Faktor lainnya yang mempengaruhi pendidikan adalah faktor motivasi, dengan motivasi dan keinginan besar seseorang dapat mengecam pendidikan sampai ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
Selain itu masih ada responden yang berpendidikan dasar yaitu sebanyak 14 orang dari 40 orang responden. Kemungkinan faktor kebiasaan masyarakat yang setelah anaknya lulus SD atau SMP langsung dinikahkan sehingga harapan anak untuk melanjutkan pendidikan menjadi terputus. Para orang tua beranggapan kalau anak perempuan itu tidak perlu sekolah tinggi-tinggi karena toh akhirnya ke dapur juga. Anggapan ini mengakibatkan masih ada ibu hamil yang berpendidikan dasar.

3. Pengetahuan
Hasil penelitian pengetahuan responden tentang kunjungan kehamilan dapat dilihat pada tabel 4.4, bahwa sebagian besar (52,5%) responden atau sebanyak 21 orang responden mempunyai pengetahuan yang baik terhadap kunjungan ibu hamil dan sebagian (15%) atau 6 orang yang berpengetahuan kurang. Dan sebagian lagi berpengetahuan cukup yaitu 13 orang (32,5 %) terhadap kunjungan ANC.
Menurut Notoatmodjo ( 2002) pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain. Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua cara yaitu cara tradisional dan cara modern. Cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan meliputi cara coba – salah, cara kekuasaan atau otoritas, berdasarkan pengalaman pribadi dan melalui jalan pikiran. Penerimaan perilaku baru yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka prilaku tersebut akan bersifat langgeng, sebaliknya perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama.
Sebagian besar responden tersebut mengetahui tentang kunjungan ANC yang baik. Dalam penelitian ini pendidikan ibu cukup tinggi, sehingga mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu. Meskipun masih ada ibu yang pendidikannya rendah, namun, belum tentu pengetahuan ibu juga rendah. Bisa saja ibu mendapatkan pengetahuan dari pendidikan informal seperti penyuluhan yang dilakukan oleh petugas kesehatan saat ibu berkunjung ke Puskesmas atau ke Posyandu karena pengetahuan tidak hanya didapat dari pendidikan formal tetapi bisa juga didapat dari pendidikan informal. Selain itu pengetahuan juga bisa didapat dari pengalaman, informasi yang disampaikan oleh orang lain, buku, surat kabar, televisi dan media lainnya.
Pengetahuan responden yang kurang baik, dapat dipengaruhi oleh pendidikan responden yang rendah. Dengan tingkat pendidikan yang rendah maka cenderung sulit menerima informasi baik dari orang lain maupun media massa.

4. Sikap
Hasil penelitian sikap responden tentang kunjungan ANC dapat dilihat pada tabel 4.5 bahwa sebagian besar (65 %) responden atau sebanyak 26 orang responden dari total 40 responden mempunyai sikap positif tentang kunjungan kehamilan dan sebagian kecilnya (35 %) responden atau 14 orang responden lainnya mempunyai sikap negatif terhadap kunjungan ANC.
Menurut Notoatmodjo (2007) sikap mempunyai lima tingkatan, diantaranya adalah menerima (receiving). Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sikap ibu hamil terhadap kunjungan ANC dapat dilihat dari kesediaan terhadap penyuluhan atau ajakan dari orang lain tentang kunjungan kehamilan. Tingkatan lainnya dalam tingkatan sikap menurut Notoatmodjo (2007) yaitu merespon (responding) yaitu memberikan jawaban bila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap, hal ini mewakili sikap ibu yang bersedia untuk melakukan kunjungan ANC sebagai respon baik ibu hamil terhadap kunjungan ANC, namun lain halnya dengan ibu yang mempunyai sikap negatif terhadap kunjungan ANC, mencerminkan bahwa respon ibu terhadap kunjungan ANC tidak baik.
Hasil penelitian menunjukan ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC kebanyakan bersikap positif terhadap kunjungan ANC, karena sebagian besar ibu memiliki pengetahuan yang baik, meskipun masih ada faktor- faktor lain yang kemungkinan mempengaruhi seperti fasilitas, perilaku petugas kesehatan, media massa dan pengaruh orang lain. Untuk berprilaku kesehatan, misalnya pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil, diperlukan pengetahuan dan kesadaran itu tersebut tentang manfaat pemeriksaan kehamilan baik bagi kesehatan ibu maupun janinnya. Pengalaman juga mempunyai pengaruh terhadap responden mengambil sikap. Responden yang mempunyai anak lebih dari satu, otomatis mempunyai pengalaman lebih banyak daripada responden yang pertama kali hamil. selain faktor pengetahuan dan pengalaman, faktor support juga dapat mempengaruhi ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC. Dengan adanya dukungan dari suami dan keluarga, ibu biasanya menjadi tertarik untuk melakukan kunjungan ANC.
Sedangkan ibu yang memiliki sikap negatif dapat dipengaruhi oleh kurang perhatiaannya ibu terhadap kehamilannya, meskipun ibu sudah memiliki pengetahuan yang cukup terhadap kunjungan ANC, namun ibu cenderung memiliki sikap cuek terhadap perkembangan kehamilannya. Selain itu ada juga karena memang pengetahuan atau tingkat intelegensi ibu masih kurang terhadap kunjungan ANC. Penyebab lain mungkin dikarenakan minat ibu yang kurang sehingga berpengaruh terhadap kunjungan ANC. Ibu merasa kehamilannya baik- baik saja karena tidak ada keluhan yang ibu alami sehingga ibu merasa tidak perlu untuk memeriksakan kehamilannya.
BAB V
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitan terhadap 40 orang responden tentang “Gambaran faktor predisposisi ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2009”. maka dapat disimpulkan bahwa :
1.Jumlah ibu hamil yang melakukan kunjugan ANC 40 orang, ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC sesuai standar minimal kunjungan ANC sebanyak 23 orang (57,5%) dan 17 orang (42,5 %) yang melakukan kunjungan ANC tidak sesuai standar minimal kunjungan ANC.
2.Jumlah ibu yang melakukan kunjungan 40 orang, ibu hamil yang memiliki tingkat pendidikan dasar yaitu SD dan SLTP sebanyak 14 orang (35%), ibu hamil yang berpendidikan menengah 21 (52,5%) dan 5 orang (12,5%) memiliki tingkat pendidikan tinggi.
3.Jumlah ibu hamil 40 orang, yang memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu 21 orang (52,5%), 13 orang (32,5 %) berpengetahuan cukup, dan 6 orang (15 %) berpengetahuan kurang dari 40 orang responden.
4.Jumlah ibu hamil 40 orang, ibu hamil yang mempunyai sikap positif sebanyak 26 orang ( 65 %) dan 14 orang (35 %) yang mempunyai sikap negatif terhadap kunjungan ANC.
B.SARAN
1.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan masih ada responden yang mempunyai pengetahuan kurang dan sikap negatif terhadap kunjungan ANC. Diharapkan bagi petugas kesehatan, khususnya bidan agar lebih giat meningkatkan pendidikan kesehatan untuk masyarakat, melalui penyuluhan tentang kunjungan kehamilan tetapi dengan metode penyampaian dan alat peraga yang lebih bervariasi sehingga masyarakat bisa lebih mudah memahami tentang isi materi.
2.Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam khususnya tentang variabel- variabel lain yang mempengaruhi kunjungan ANC ibu hamil seperti sosial budaya, sosial ekonomi, fasilitas kesehatan dan acuan prilaku.
DAFTAR PUSTAKA



_______. 2004. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak (PWS-KIA). Departeman Kesehatan RI: Jakarta.

_______. 2001. Standar Pelayanan Kebidanan. Deperteman kesehatan RI:. Jakarta

_______. 2009. Pendidikan. Available "http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan [Accassed mei 2009]

_______. 2007. Pengetahuan. Available "http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan [Accassed april 2009]

_______.2007. Penerapan teori Motivasi Dalam pendidikan. Available from : www.p2kp.com . [Accassed juli 2009]

Arikunto.Suharsimi.1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi. Rineka Cipta: Jakarta

Azwar.S.2008. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Hidayat.A.Aziz Alimul.2007. Metode Penelitian Kebidanan Dan Tekhnik Analisis Data. Salemba Medika: Jakarta.

Mansjoer,Arif.dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid Pertama. Media Aesculapius Fakultas Kedokteran UI: Jakarta.

Manuaba. Ida Gde.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan.ECG: Jakarta.

Mochtar.Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi. Obstetri Patologi. ECG:Jakarta.

Nursalam.2001. Pendekatan Praktis Metodelogi Riset Keperawatan. Infomedika. Jakarta

Notoatmodjo. Soekidjo. 2002. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.

Notoatmodjo. Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyatakat. Rineka Cipta: Jakarta.

Notoatmodjo. Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan . Rineka Cipta: Jakarta.

Notoatmodjo. Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Rineka Cipta. Jakarta.

Notoatmodjo. Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi . Rineka Cipta: Jakarta.

Saifuddin. Abdul Bari,dkk. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirhardjo: Jakarta

Salmah,dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. ECG: Jakarta

Wiknjosastro. Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.






















AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN
YAYASAN PENDIDIKAN BUNGA KALIMANTAN
BANJARMASIN
JLBrigen H. Hasan Basri No.4D RT.14 Banjarmasin
Telp. (0511) 330761 fax. (0511) 30632


FORMULIR PENDAFTARAN KARYA TULIS ILMIAH

NAMA : ELRIDHA RINI LUTFITA
NIM : 712402S06063

JUDUL : GAMBARAN FAKTOR PREDISPOSISI IBU HAMIL YANG
MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS BAMBAN KECAMATAN ANGKINANG
KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2009
TOPIK : KUNJUNGAN ANC


Pembimbing I, Pembimbing II,


(Tut Barkinah, S.Si.T, M.Pd) (Ratnawati, S.Si.T)
NIP. 196010101982082001 NIK. 002 006 002



AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN
YAYASAN PENDIDIKAN BUNGA KALIMANTAN
BANJARMASIN
JLBrigen H. Hasan Basri No.4D RT.14 Banjarmasin
Telp. (0511) 330761 fax. (0511) 30632

PERNYATAAN SIAP UJIAN KTI

Mahasiswa yang tersebut dibawah ini :
Nama
:
Elridha Rini Lutfita
NIM
:
7120402S06063
Judul KTI
:
Gambaran faktor predisposisi ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2009

Dinyatakan siap untuk mengikuti Ujian KTI.
Demikian surat pernyataan ini dan dapat dipergunakan seperlunya.





Banjarmasin, 00 Juli 2009
Pembimbing I,



(Tut Barkinah, S.Si.T, M.Pd)
NIP. 1960 1010 1982082001

Pembimbing II,



( Ratnawati, S.Si.T )
NIP. 002 006 002

AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN
YAYASAN PENDIDIKAN BUNGA KALIMANTAN
BANJARMASIN
JLBrigen H. Hasan Basri No.4D RT.14 Banjarmasin
Telp. (0511) 330761 fax. (0511) 30632


KARTU KONSULTASI
Nama : Elridha Rini Lutfitha
NIM : 712402S06063
Pembimbing : Tut Barkinah, S.Si.T
Judul : GAMBARAN FAKTOR PREDISPOSISI IBU HAMIL YANG MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAMBAN KECAMATAN ANGKINANG KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2009
NO
Hari/tanggal
Saran Perbaikan
Paraf
1




2





3






4


5




6




7



8




9
jumat / 27 april 2009



Senin/ 13 april 2009




Rabu/ 15 april 2009





Kamis/ 21 mei 2009

Rabu/ 27 mei 2009



Kamis/ 28 mei 2009



Sabtu / 30 mei 2009


Senin / 27 juli 2009



Rabu / 29 juli 2009
Siapkan data senjang untuk latar belakang
Masalah dijadikan judul
ACC judul

latar belakang fokuskan
lengkapi data dan cara penyajian data
perhatikan teknis penulisan
keaslian, tujuan dan manfaat, perbaiki


latar belakang -> lengkapi data
BAB II -> Rinci tentang teoritis ANC
BAB III -> metode penelitian = rancangan sampel, DO perbaiki
Siapkan kuesioner


DO -> lebih fokus
Kuesioner perbiki

teknik penulisan di kerangka konsep perbaiki
DO lebih spesifik
Perbaiki kuesioner pengetahuan dan sikap
BAB I, BAB II, BAB III, ACC
Perbiki kuesioner
Siapkan uji proposal


- ACC, Siap uji proposal



Buat pembahasan lebih tajam
Ke pembimbing II
Kesimpulan berdasarkan tujuan


- Oke dan siap ujian


AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN
YAYASAN PENDIDIKAN BUNGA KALIMANTAN
BANJARMASIN
JLBrigen H. Hasan Basri No.4D RT.14 Banjarmasin
Telp. (0511) 330761 fax. (0511) 30632


KARTU KONSULTASI
Nama : Elridha Rini Lutfitha
NIM : 712402S06063
Pembimbing : Ratnawati, S.Si.T
Judul : GAMBARAN FAKTOR PREDISPOSISI IBU HAMIL YANG MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAMBAN KECAMATAN ANGKINANG KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2009
NO
Hari/tanggal
Saran Perbaikan
Paraf
1


2


3


4


5


6
Jumat / 17 april 2009

Jum’at / 22 mei 2009

Sabtu / 30 mei
2009

Senin / 1 juni 2009

Kamis / 30 juli 2009

Kamis / 30 Juli 2009
ACC judul


Perbaiki Penulisan


Perbaikan


ACC proposal


Perbaikan sesuai saran !


ACC KTI


AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN
YAYASAN PENDIDIKAN BUNGA KALIMANTAN
BANJARMASIN
JLBrigen H. Hasan Basri No.4D RT.14 Banjarmasin
Telp. (0511) 330761 fax. (0511) 30632


FORM PERSETUJUAN PERBAIKAN KTI


Nama : Elridha Rini Lutfita
NIM : 712402S06063
Judul :GAMBARAN FAKTOR PREDISPOSISI IBU HAMIL YANG MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAMBAN KECAMATAN HULU SUNGAI SELATAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2009
Nama Penguji
Saran Pembimbing
Paraf
Riko Ijami, SKM., M.Kes







Tut Barkinah, S.Si.T ,MPd





Ratnawati. S.Si.T
Ganti judul
Perbaiki intisari
Perbaiki kerangka konsep
Cantumkan jumlah popolasi
Cantumkan jumlah sampel
Perbaiki BAB IV
Perbaiki ketikan

Perbaiki judul
Perbaiki DO
Perbaiki BAB IV
Perbaiki BAB V
Perbaiki penulisan
Perbaiki judul
Perbaiki Intisari
Perbaiki Penulisan


LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN


Kepada Yth
Ibu/Saudari Calon Responden
Di Wilayah Kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang

Sebagai persyaratan tugas akhir mahasiswi Akademi Kebidanan Bunga Kalimantan Banjarmasin, saya akan melakukan penelitian tentang “Gambaran faktor predisposisi ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2009”. Untuk keperluan tersebut saya mohon kesedian ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini, selanjutnya kami mohon kesedian ibu untuk mengisi kuesioner yang saya sediakan dengan kejujuran dan apa adanya. Jawaban itu dijamin kerahasiaannya.
Demikian permohonan saya, atas bantuan dan partisipasinya saya ucapkan terima kasih.





Banjarmasin, Mei 2009
Peneliti


ELRIDHA RINI LUTFITA
NIM. 712402S06063
PERSETUJUAN MENJADI PESERTA RESPONDENS PENELITIAN



Dengan ini saya :
Nama :.......................................
Umur :.......................................
Pendidikan :.......................................
Alamat :.......................................

Dengan ini menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa Jurusan Kebidanan Bunga Kalimantan Banjarmasin yang berjudul “Gambaran faktor predisposisi ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC di wilayah kerja Puskesmas Bamban Kecamatan Angkinang Kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun 2009“
Saya berharap pernyataan ini dapat dijaga kerahasiaanya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan dari manapun.




Banjarmasin, Juni 2009
Responden


(.....................................)

KUESIONER
GAMBARAN FAKTOR PREDISPOSISI IBU HAMIL YANG MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAMBAN KECAMATAN ANGKINANG KABUPATEN
HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2009

A.Identitas responden
Nomor responden :
Umur :
Tanggal pelaksanaan :
Petunjuk : berikan tanda silang (x) pada jawaban dibawah ini yang dianggap benar
B.Pendidikan
1. Pendidikan ibu yang terakhir adalah :
a. SD atau sederajat
b. SMP atau sederajat
c. SMA atau sederajat
d. Perguruan tinggi atau sederajat

C.Pengetahuan
1.Pemeriksaan kehamilan adalah :
a.Pemeriksaan kehamilan oleh bidan kampung (dukun) untuk ibu selama masa kehamilan
b.Pemeriksaan kehamilan oleh perawat untuk ibu selama masa kehamilannya
c.Pemeriksaan kehamilan oleh bidan untuk ibu selama masa kehamilannya.

2. Pengertian kunjungan pemeriksaan ibu hamil adalah :
a. Kunjungan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya
b. Kunjungan ibu hamil untuk mengobati penyakitnya
c. Kunjungan ibu hamil untuk menimbang bayinya

3. Kunjungan ibu hamil yang pertama kali untuk memeriksakan kehamilannya pertama kali ke puskesmas, lebih baik pada umur kehamilan :
a. Kurang dari 3 bulan atau segera setelah diketahui terlambat haid
b. 3 – 6 bulan
c. Lebih dari 6 bulan

4. Tujuan pemeriksaan sebelum melahirkan (antenatal) adalah :
a. Untuk mengetahui jenis penyakit yang diderita ibu hamil
b. Untuk mengetahui kesehatan ibu dan perkembangan bayinya
c. Untuk membatasi kegiatan yang dilakukan ibu

5. Pemeriksaan Ibu selama hamil sebaiknya dilakukan paling tidak sebanyak:
a. 2 kali
b. 3 kali
c. 4 kali
6. Imunisasi TT yang didapatkan oleh ibu selama kehamilan adalah :
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali

7. Selama hamil tablet tambah darah yang sebaiknya dikonsumsi oleh ibu hamil adalah :
a. 70 tablet
b. 80 tablet
c. 90 tablet

8. Kegiatan yang dilakukan saat kunjungan pertama ibu hamil adalah :
a. Mengisi laporan kegiatan
b. Mengobati penyakit
c. Menentukan usia kehamilan
9. Paling sedikit ibu melakukan kunjungan Antenatal pada umur kehamilan diatas 6 bulan adalah :
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali
10. Pada pemeriksaan kehamilan biasanya dilakukan pemeriksaan darah atau periksa HB, pemeriksaan ini untuk mengetahui :
a. Keadaan janin
b. Kadar Hb ibu, apakah anemia atau tidak
c. Jenis kelamin janin




D.Sikap
Untuk pertanyaan di bawah ini, Berikan tanda ( √ ) untuk jawaban yang menurut anda paling tepat, dengan keterangan:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
NO
Pertanyaan
SS
S
TS
STS
1.





2.





3.







4.





5.





6.



7.



8.



9.





10.
Ketika ibu mulai merasa hamil maka ibu perlu memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas / bidan / tenaga kesehatan :
Kunjungan pertama kali yang dilakukan oleh ibu ke tenaga kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya dilakukan apabila ibu merasa terlambat haid :
Kunjungan ibu hamil yang pertama kali dilakukan oleh ibu ke tenaga kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya dilakukan apabila ibu merasa umur kehamilannya sudah 7 bulan ke atas :
Selama hamil (umur kehamilan dari 1 bulan sampai 9 bulan) sebaiknya ibu memeriksakan kehamilannya sebanyak 4 kali :
Ibu hanya boleh memeriksakan kehamilannya pada usia kehamilan diatas 6 bulan :

Imunisasi TT tidak perlu didapatkan oleh seorang ibu hamil :
Ibu hamil sebaiknya meminum tablet tambah darah setiap hari :
Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi makanan bergizi dan berserat tinggi :
Ibu hamil memeriksakan kehamilannya hanya saat kehamilan pertama, untuk kehamilan berikutnya tidak perlu :
Ibu hamil tidak perlu mendapatkan informasi tentang kehamilan dari bidan :







KUNCI JAWABAN

Pengetahuan
1.C
2.A
3.A
4.B
5.C
6.B
7.C
8.C
9.B
10.B


Sikap
1.SS
2.SS
3.STS
4.SS
5.STS
6.STS
7.SS
8.SS
9.STS
10.STS

lg tgs

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. H DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUANG BAYI (RUANG TERATAI)
RSUD ULIN BANJARMASIN

PENGKAJIAN
Hari/ Tanggal : jum’at 15 mei 2009
No RMK : 83 34 34

A.SUBJEKTIF DATA

1.Biodata
a.Identitas Bayi
Nama : By. Ny. H
Umur : 2 hari
Tanggal Lahir : 13 mei 2009
Jam lahir : 10.10 WITA
Jenis kelamin : Perempuan
No. Pening : 052
Kedudukan dalam Keluarga : anak ketiga

b.Identitas Orang Tua

Ibu
Ayah
Nama
Umur
Suku / bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Ny. H
33 Tahun
Banjar
Islam
PNS
Jl. A.Yani Komp. Amanda Permai
Tn. S
40 Tahun
Banjar
Islam
PNS
Jl. A.Yani Komp. Amanda Permai

2.Keluhan Utama
Berat badan lahir kurang dari 2500 gram
3.Kedudukan dalam keluarga
Anak ketiga

4.Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas
a.Riwayat kehamilan yang lalu
No
Tempat/ penolong
Umur/ tahun
Kehami-
lan
Jenis persalinan
Nifas
Bayi
ket
JK
BB
1
RS/Bidan
2006
27 minggu
Spontan
Normal

600 gr
meninggal
2
RS/ Bidan
2007
31 minggu
Spontan
Normal

800 gr
meninggal
3
ini
2008







b.Riwayat kehamilan yang sekarang
Gravida III Para II Abortus 0
Ibu rutin memeriksakan kehamilannya setiap bulan kepada dokter spesialis kandungan karena ibu mempunyai riwayat terkena virus Toksoplasmosis pada kehamilan pertama dan kedua. Ibu memiliki riwayat tekanan darah tinggi sejak kehamilan trimester pertama. Hingga saat persalinan, maka dilakukan tindakan SC.
5.Riwayat Persalinan Sekarang
a.Jenis Persalinan : SC
b.Umur Kehamilan : 35-36 minggu
c.Ditolong Oleh : Dokter

B.OBJEKTIF DATA
1.Pemeriksaan Umum
a.Keadaan umum : lemah
b.Tanda- tanda vital
Suhu : 37,2 0 C
Nadi : 124 kali /menit
Pernapasan : 44 kali / menit
Berat badan : 1950 gram
Panjang Badan : 46 cm
Apgar Score : 7’ 8’ 9’
2.Pemeriksaan khusus
a. Pemeriksaan fisik
Kulit : Tampak tipis, tidak terdapat verniks caseosa,
kelembaban cukup
Kepala : tidak terdapat caput sucedenium dan cephal
hematum
Ubun- ubun : datar
Muka : tidak pucat
Mata : bentuk simetris, ounjungtiva tidak anemis , sclera
tidak ikterik
Hidung : tidak ada pernapasan cuping hidung
Telinga : bentuk simetris
Mulut : bibir merah, mukosa bibir basah
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Dada : bentuk simetris, tidak ada retraksi
Abdomen : tidak ada kelainan
Ekstrimitas : lengkap, akral hangat
Genitalia : perempuan, labia belum menutup labia minora
Anus : (+) berlubang

b. Refleks
Refleks moro : lemah, pada saat dikejutkan tanan-tangan sempat
Merangkul.
Refleks Rooting : lemah, pada saat diberi rangsangan pada pipi
Bayi menoleh
Refleks Grasping : lemah, bayi akan mengenggam erat saat telapak
Tangan disentuh
Refleks Sucking : lemah, bayi mengisap saat diberi minum
Refleks Walking : tidak dilakukan

b.Antropometri
1.lingkar kepala
OB : 28 cm
OS : 30 cm
OK : 34 cm
2.lingkar dada : 26 cm

c.Eliminasi
BAK : 5 x/hari,warna kuning jernih
BAB : 1 x/hari
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium : Hb 19,9 gr%
Radiologi : -

C.ASSESMENT
Bayi umur 2 hari dengan berat badan lahir rendah

D.PLANNING
1.Memberitahukan ibu dan kelurga tentang kondisi bayinya
2.Mempertahankan suhu tubuh dengan cara merawat dan meletakan ke dalam incubator ( 36,5 - 37,5 0 c ), menganti popok jika basah
3.Memberikan kebutuhan nutrisi bayi dengan memberikan asi 8 x 14 cc/hari
4.Mengobservasi keadaan umum, tanda-tanda vital dan hipotermi
5.Menjaga personal hygient dengan menganti popok bayi setiap bayi bab dan bak, membersihkan badan bayi dengan menyeka dan mengganti pakaian.
6.Melakukan pencegahan infeksi dengan cara selalu mencuci tangan sebelum memegang bayi dan berusaha untuk seminimal mengkin tidak menyentuh bayi (minimal handling), dengan cara saat melakukan observasi langsung dengan menganti popoknya jika basah dan langsung memberi minum jika sudah jadwal minum.

CATATAN PERKEMBANGAN

HARI/ TANGGAL
CATATAN
Sabtu,16 mei 2009
















Minggu,17 mei 2009
















Senin,18 mei 2009













S : menangis kuat (+), gerakan aktif (+), menyusu kuat (+)
O : KU : Baik
TTV : N : 124 kali / menit
R : 36 kali / menit
T : 37,2 0 C
BBS : 1950 gr
A : Berat badan lahir rendah
P : - mempertahankan suhu tubuh bayi dengan melakukan perawatan incubator (T = 36,5 – 37,5 0 C )
- Memberikan kebutuhan nutrisi bayi dengan memberikan ASI 8 x 14 cc / 24 jam
- Mengobservasi keadaan umum, tanda-tanda vital dan hipotermi
- Menjaga personal hygient dengan menganti popok bayi setiap bayi BAB dan BAK, membersihkan badan bayi dengan menyeka dan mengganti pakaian

S : Menangis kuat (+), Gerakan aktif (+), menyusu kuat (+)
O : KU : Baik
TTV : N : 136 kali / menit
R : 37 kali / menit
T : 36,8 0 C
BBS : 2000 gr
A : Berat badan lahir rendah
P : - mempertahankan suhu tubuh bayi dengan melakukan perawatan incubator (T = 36,5 – 37,5 0 C )
- Memberikan kebutuhan nutrisi bayi dengan memberikan ASI
- Mengobservasi keadaan umum, tanda-tanda vital dan hipotermi
- Menjaga personal hygient dengan menganti popok bayi setiap bayi bab dan bak, membersihkan badan bayi dengan menyeka dan mengganti pakaian

S : menangis kuat (+), menangis kuat (+), menyusu kuat (+)
O : KU : Baik
TTV : N : 140 kali / menit
R : 48 kali / menit
T : 37,2 0 C
BBS : 1950 gr
A : Berat badan lahir rendah
P : - Memindahkan bayi ke rawat box
- Memberikan kebutuhan nutrisi bayi dengan memberikan ASI on demand
- Mengobservasi keadaan umum, tanda-tanda vital dan hipotermi
- Menjaga personal hygient dengan menganti popok bayi setiap bayi bab dan bak, membersihkan badan bayi dengan menyeka dan mengganti pakaian
- Bayi diperbolehkan pulang.

tugas

ABORTUS

A.Pengertian
Abortus adalah keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana fetus belum sanggup hidup sendiri diluar uterus. Belum sanggup diartikan apabila fetus itu beratnya terletak antara 400 – 1000 gram, usia kehamialn kurang dari 28 minggu. (eastman)

Abortus adalah pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 28 minggu, yaitu fetus belum viable by law (jeffcoat)

B.Etiologi
Hal - hal yang menyebabkan abortus dapat dibagi sebagai berikut :
a.Kelainan ovum
Menurut Hertic dkk, pertumbuhan abnormal dari fetus seringmenyebabkan abortus spontan. Menurut penyelidikan merekan, dari 100 abortus spontan, maka 48,9 % disebabkan karena plasenta abnormal.

b.Kelainan genitalia ibu
1.Anomali kongenital (hpoplasia uteri, uterus bikornis,dll)
2.Kelainan letak dari uterus seperti retrofleksi uteri fiksata
3.Tidak sempunranya persiapan uterus dalam menanti nidasi dari ovum yang sudah dibuahi, seperti kurangnya progesteron dan estrogen, endomeritis, mioma submukosa
4.Uterus terlalu cepat teregang (kehamilan ganda, mola hidatidosa)
5.Distosio uterus, misalya karena terdorong oleh tumor pelvis

c.Gangguan sirkulasi plasenta
Kita jumpai pada ibu yang emnderita penyakit nefritis, hipertensi, toksemia gravidarum, anomali plasenta, plasenta, dan endarteritis oleh karena lues.
d.Penyakit-penyakit ibu
1.Penyakit infeksi yang menyebabkan demam tinggi seperti pneumonia, tifoid, pielitis, rubella, demam malta, dsb. Kematian fetus dapat disebabkan karena toksin dari ibu atau invasi kuman atau virus pada fetus.
2.Keracunan pb, nikotin, gas racun, alkohol dll.
3.Ibu yang asfiksia seperti pada dekompesasi kordis, penyakit paru berat, anemi gravis.
4.Malnutrisi, avitominosis dan ganguan metabolisme, hipotiriod, kekurangan vitamin A, C, atau E, diabetes mellitus.

e.Antagonis rhesus
Pada antagonis rhesus, darh ibu yang melalui plasenta merusak darah fetus, sehingga terjadi anemia pada fetus, sehingga terjadi pada fetus yang berakibat meninggalnya fetus.

f.Terlalu cepat korpus luteum menjadi atropis.
Faktor serviks, yaitu inkompetensi serviks, servitis.

g.Perangsangan pada ibu yang menyebabkan uterus berkontraksi
Misalnya sangat terkejut, obat-obatan uterotonika, kekuatan, laparatomi, dll. Trauma lengsung terhadap fetus: selaput janin rusak karena instrument, benda, dan obat-obatan.

h.Penyakit bapak
Umur lanjut, penyakit kronis seperti : TBC, anemi, dekompensasi kordis, malutrisi, nefritis, sifilis, keracunan (alkohol, nikotin, dll) sinar roengent, avitaminosis.

C.Patologi
Pada permulaan, terjadi perdarahan pada desidua basalis, diikuti oleh nekrosis jaringan sekitarnya, kemudian sebagaian atau seluruh hasil konsepsi terlepas. Karena dianggap benda asing, maka uterus berkontraksi untuk mengeluarkannya. Pada kehamilan dibawah 8 minggu, hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya, karena vili korealis belum menembus desidua terlalu dalam; sedangkan pada kehamilan 8 – 14 minggu, telah masuk agak dalam, sehingga sebagaian keluar dan sebagian lagi akan tertinggal, karena itu akan benyak terjadi perdarahan.

D.Klasifikasi
Abortus dibagi atas dua golongan :
a.Abortus Spontan
Adalah abortus terjadi dengan tidak didahului faktor- faktor mekanis atau medisanalis, semata- mata disebabkan oleh faktor – faktor alamiah.

Abortus spontan dibagi atas:
1.Abortus kompletus (keguguran lengkap)
Artinya seluruh hasil konsepsi dikeluarkan (desidua dan fetus) sehingga rongga rahim kosong.
Terapi : hanya dengan uterotonika

2.Abortua inkompletus (keguguran bersisa)
Artinya hanya sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluakan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta.
Terapi : memberikan cairan dan tranfusi darah, beri antibiotik dan uterononika.

3.Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung)
Artinya abortus yang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan ketuban yang teraba. Kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.
Terapi : seperti abortus inkompletus.

4.Abortus iminens (keguguran membakat)
Artinya keguguran membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberkan obat- obatan hormonal dan anti spasmodika serta istirahat.

5.Missed abortion
Artinya keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada di dalam rahim dan tidak dikelurkan selama 2 bulan atau lebih.
Terapi : lakukan kuretase, histerotomia anterior, berikan antibiotika dan tonika.

6.Abortus habitualis (keguguran berulang)
Artinya keadaan dimana penderita mengalami keguguran berturut- turut 3 kali atau lebih.
Terapi : merokok dan minum alkohol sebaiknya dihentikan.

7.Abortus infeksiosus dan abortus septik
Abortus infeksiosus adalah kguguran disertai infeksi genital.
Abortus septik adalah keguguran disertai infeksi berat dengan penyebaran kuman atau toksiknya ke dalam peradaran darah atau peritonium.
Terapi :berikan tranfusi darah dan cairan yang cukup, berikan antibiotik yang cukup, infuse dan pemberian antibiotika diteruskan menurut kebutuhan dan kemajuan pasien.

b.Abortus Provokatus (incued abortion)
Adalah yang di sengaja, baik dengan tidak didahului faktor – faktor mekanis atau medisanalis, semata – mata disebabkan oleh faktor – faktor alamiah.

E.Komplikasi
a.Perdarahan
b.Peroforasi : sering terjadi sewaktu dilatasi dan kuretase yang dilakukan oleh tenaga yang tidak ahli seperti bidan dan dukun.
c.Infeksi dan tetanus
d.Payah ginjal akut
e.Syok, pada abortus dapat disebabkan oleh : perdarahan yang banyak (syak hemoragik) dan infeksi berat atyau sepsis ( syok septic atau endoseptik).

KARENA HIDUP MELULU SOAL CINTA . . . ! !

Aku berdiri disini karena cinta yang mendalam dan tulus….

Hidupku berasal dari sebuah cinta,,dan hidup sebagai manusia yang selalu punya cinta..
Sang Khalik menciptakan dan membahagiakanku karna Dia cinta pada hambaNya..dan ku pun mencintaiNya, sebagai bukti aku seorang sahaya yang butuh cinta..

Aku dilahirkan oleh manusia yang berbagi cinta dalam jiwa yang menyatu,
tumbuh dan berbudaya oleh cinta..
cinta suci yang menegakkan langkahku untuk menjadi manusia yang penuh dengan cinta..
Tidak melulu tentang cinta semu pada manusia lain yang belum tentu mampu mewujudkan sebuah jerat cinta untukku ..
Namun,,
Cinta yang berarti besar dan megah..
Cinta yang indah pada Tuhan,,
Cinta tulus pada orang tua,,
Cinta pada sesama..

Lihat…
Aku menjadi sekarang yang bergelayut dengan bercabang-cabang masalah hidup, tidak bukan karena cinta..
Aku belajar, berpikir, mengejar nilai, menghadapi ujian, bayar kuliah,menyesaikan tugas akhir..
Semua karena cinta..
Cinta pada Tuhan yang memberiku jalan hidup dengan selalu dimudahkan..
Cinta pada Mama tercinta yang bersusah payah menyemangati aku..
Cinta pada keluarga yang membantuku..
Cinta pada teman-temanku yang bernasib sama denganku..
Yang jelas, cinta pada diriku sendiri, masa laluku, hari ini, dan masa depanku,,
Cinta pada hidupku yang penuh cinta lah yang mampu menahanku untuk tetap mencintai hidupku..
Hingga aku mampu bertahan dan berjuang..!
Sebab cinta adalah satu-satunya alasan untuk ku hidup..
Meskipun hidup berat.. tapi karena cinta..
Semua menjadi lebih ringan dari kapas tipis yang melayang..


Sarang_Item, 29 April 2009

DIALOG TERBALIK

♂ : Lupain aku..!!
♀ : yaA.. harusnya..
Sayangnya aku gak tau caranya?
♂ : Cari penggantiku..!!
♀ : Hah?
Kamu pikir gampang?
♂: iya.. gampang. Asal kamu mau membuka hatimu lagi..!
♀ : Membuka hati soal mudah!
Tapi pada siapa? Memangnya ada orang seperti kamu?
♂ : Kenapa harus seperti ku?
Bukan kah, aku bukan lelaki yang kamu mau?a
♀ : Aku memang tidak pernah berpikir bisa menyukai lelaki sepertimu, mlah kamu kebalikan dari lelaki yang aku harapkan..
Aku sendiri juga heran,,kenap aku bisa menyukaimu!
Namun, ternyata ini yang membuatku yakin… dengan perasaan ini !
♂ : Hubungan kita terlalu singkat, kenapa kamu terlalu sebegitunya padaku?
♀ : Memang harusnya aku mudah melupakanmu, karena memang hubungan kita tidak lama! 30 hari sangat sebentar.. memang tidak sebanding dari sakit yang aku rasakan! Di hari ke 200 ketika kamu membubarkan hubungan kita, sakit ini masih jelas terasa! Karena mungkin tidak sebanding itu lah.. aku yakin deAr…! Aku sangat mengerti rasa apa yang aku rasakan sekarang! Rasa itu belum hilang sejak kita pertama bertemu, meskipun rasa sakit kemudian meghancurkanya.. rasa ini belum mati!
♂: Maafkan aku…!aku tidak bermaksud….
♀ : yaA.. sudah lah.. mau diapakan lagi.. semua sudah lewat.. ku selalu memaafkanmu!
♂: Tapi.. kamu tidak bermaksud untuk mengajakku untuk kembali kan?
Kamu tidak dendam kan?
♀: hahaha… jangan kepedean deAr..
Aku sayang sama kamu bukan berarti aku mengharapkan kamu lagi !
Aku gak mungkin mengulang kesalahan yang sama..
Dendam? Ngapain juga…gak akan ada habisnya jika dendam…!
♂: umm.. jadi sekarang.. kamu mau mencari penggantiku kan?
♀: Hey…!! Emang kamu punya duplikat? Punya kembaran?
♂: Ayolah.. jangan terlalu berlebihan padaku..
♀: Lalu..? ada cara lain selain aku keliling penjuru bumi mencari makhluk lain sepertimu?
♂: Ada! Benci aku…maka kamu tidak perlu mengharap orang sepertiku!
♀: Cara?
♂: Benci aku! pikirkan kejelekan dan kesalahanku ku sama kamu! Aku udah nyakitin kamu sampai kamu kayak gini! Kamu gak pantas mendapatkan lelaki pengecut seperti ku, kamu berhak mendapatkan lelaki yang menyayangi kamu tulus..!!
♀: Heh cowok…!!
Dasar gak kreatif ! Itu alasan klise yang dipakai sejak zaman batu..
Kamu pikir kau gak nyoba?
♂: Terus…kenapa tidak dicoba lagi saja?
♀: Coba lagi? Gila kamu yaA.. itu malah jadi bomerang tau gak..!
“semua kejelekan, kesalahan, kekurangan yang ada pada diri kamu adalah bagian dari kesempurnaan kamu sebagai manusia.. terlalu naif memang, jika aku berceloteh tentang kesempurnaan.. tapi sungguh…
Sempurna dimataku adalah kamu…!!!”
♂: Pliiis… jangan coba menggombaliku..
Aku tidak mau gede rasa..
♀: Aku tidak pernah berniat menggombalimu.. ! kenapa musti khawatir GR? Wajar kok..
Aku bicara apa adanya, tanpa bermaksud melebih-lebihkan!
♂: fyuuuuehh…!
Aku tidak tau harus berkata apalagi pada mu?
kenapa kamu sebegitunya padaku?
♀: Karena…
“terlalu muda dan mudah memang jika aku bilang true love, tapi memang itu yang aku rasakan sekarang”
♂: ???????????????????


Dialog antara aku dan dia, ketika hari itu tiba
060408-201days-finish??0608-Dd to aA

DIALOG PENEMU PELANGI

Aku :
Thx uda hadir menjadi pelangi…

Dia ;
Jangan pernah pelangi itu pudar dan menghilang… tetap semangat..

Aku ;
Pelangi itu datang dengan indah dan mempesona, namnun hadir sejenak.. Hingga pergi lagi…
Jika pelagi memang harus pergi ketika biaa malam membatasi..
Maka pelangi akan tetap menjadi yang terindah yang pernah mewarnai langit..
Sampai pada akhirnya nanti, pelangi pasti akan datang lagi…
Saat hujan telah berhenti.. Saat malam telah pergi
Dan aku menanti saat itu tiba,,,

Dia :
Pelangi akan senantiasa menemani manusia disaat duka maupun suka,,
Pelangi akan datang kenbali namun tidak tau kapan yang tepatnya…

Aku :
Semoga pelagi cepat datang, meski tak mungkin tanpa hujan…
Makasih…
Karna mentari jauh lebih indah dari pelangi…
Tapi kita hampir melupakan mentari kita…

Dia ;
Wah… mentari lagi…?
Namun dari sejumlah kartu as yang terdapat pada jiwa manusia terdapat simpati dari seseorang yang memandangnya dan menjadikan hidupnya.. Jauh lebih indah…

Aku ;
Ukuran hati manusia lebih besar dari ukuran double xl sekalipun,,,
Maka rangkumlah mana yang pantas untuk dihayati, dinikmati, diresapi…






dialog ku dengan gembul 26.10.2009 21:58 on wall of fb