Rabu, 16 Desember 2009

tugas

ABORTUS

A.Pengertian
Abortus adalah keadaan terputusnya suatu kehamilan dimana fetus belum sanggup hidup sendiri diluar uterus. Belum sanggup diartikan apabila fetus itu beratnya terletak antara 400 – 1000 gram, usia kehamialn kurang dari 28 minggu. (eastman)

Abortus adalah pengeluaran dari hasil konsepsi sebelum usia kehamilan 28 minggu, yaitu fetus belum viable by law (jeffcoat)

B.Etiologi
Hal - hal yang menyebabkan abortus dapat dibagi sebagai berikut :
a.Kelainan ovum
Menurut Hertic dkk, pertumbuhan abnormal dari fetus seringmenyebabkan abortus spontan. Menurut penyelidikan merekan, dari 100 abortus spontan, maka 48,9 % disebabkan karena plasenta abnormal.

b.Kelainan genitalia ibu
1.Anomali kongenital (hpoplasia uteri, uterus bikornis,dll)
2.Kelainan letak dari uterus seperti retrofleksi uteri fiksata
3.Tidak sempunranya persiapan uterus dalam menanti nidasi dari ovum yang sudah dibuahi, seperti kurangnya progesteron dan estrogen, endomeritis, mioma submukosa
4.Uterus terlalu cepat teregang (kehamilan ganda, mola hidatidosa)
5.Distosio uterus, misalya karena terdorong oleh tumor pelvis

c.Gangguan sirkulasi plasenta
Kita jumpai pada ibu yang emnderita penyakit nefritis, hipertensi, toksemia gravidarum, anomali plasenta, plasenta, dan endarteritis oleh karena lues.
d.Penyakit-penyakit ibu
1.Penyakit infeksi yang menyebabkan demam tinggi seperti pneumonia, tifoid, pielitis, rubella, demam malta, dsb. Kematian fetus dapat disebabkan karena toksin dari ibu atau invasi kuman atau virus pada fetus.
2.Keracunan pb, nikotin, gas racun, alkohol dll.
3.Ibu yang asfiksia seperti pada dekompesasi kordis, penyakit paru berat, anemi gravis.
4.Malnutrisi, avitominosis dan ganguan metabolisme, hipotiriod, kekurangan vitamin A, C, atau E, diabetes mellitus.

e.Antagonis rhesus
Pada antagonis rhesus, darh ibu yang melalui plasenta merusak darah fetus, sehingga terjadi anemia pada fetus, sehingga terjadi pada fetus yang berakibat meninggalnya fetus.

f.Terlalu cepat korpus luteum menjadi atropis.
Faktor serviks, yaitu inkompetensi serviks, servitis.

g.Perangsangan pada ibu yang menyebabkan uterus berkontraksi
Misalnya sangat terkejut, obat-obatan uterotonika, kekuatan, laparatomi, dll. Trauma lengsung terhadap fetus: selaput janin rusak karena instrument, benda, dan obat-obatan.

h.Penyakit bapak
Umur lanjut, penyakit kronis seperti : TBC, anemi, dekompensasi kordis, malutrisi, nefritis, sifilis, keracunan (alkohol, nikotin, dll) sinar roengent, avitaminosis.

C.Patologi
Pada permulaan, terjadi perdarahan pada desidua basalis, diikuti oleh nekrosis jaringan sekitarnya, kemudian sebagaian atau seluruh hasil konsepsi terlepas. Karena dianggap benda asing, maka uterus berkontraksi untuk mengeluarkannya. Pada kehamilan dibawah 8 minggu, hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya, karena vili korealis belum menembus desidua terlalu dalam; sedangkan pada kehamilan 8 – 14 minggu, telah masuk agak dalam, sehingga sebagaian keluar dan sebagian lagi akan tertinggal, karena itu akan benyak terjadi perdarahan.

D.Klasifikasi
Abortus dibagi atas dua golongan :
a.Abortus Spontan
Adalah abortus terjadi dengan tidak didahului faktor- faktor mekanis atau medisanalis, semata- mata disebabkan oleh faktor – faktor alamiah.

Abortus spontan dibagi atas:
1.Abortus kompletus (keguguran lengkap)
Artinya seluruh hasil konsepsi dikeluarkan (desidua dan fetus) sehingga rongga rahim kosong.
Terapi : hanya dengan uterotonika

2.Abortua inkompletus (keguguran bersisa)
Artinya hanya sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluakan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta.
Terapi : memberikan cairan dan tranfusi darah, beri antibiotik dan uterononika.

3.Abortus insipiens (keguguran sedang berlangsung)
Artinya abortus yang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan ketuban yang teraba. Kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.
Terapi : seperti abortus inkompletus.

4.Abortus iminens (keguguran membakat)
Artinya keguguran membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberkan obat- obatan hormonal dan anti spasmodika serta istirahat.

5.Missed abortion
Artinya keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada di dalam rahim dan tidak dikelurkan selama 2 bulan atau lebih.
Terapi : lakukan kuretase, histerotomia anterior, berikan antibiotika dan tonika.

6.Abortus habitualis (keguguran berulang)
Artinya keadaan dimana penderita mengalami keguguran berturut- turut 3 kali atau lebih.
Terapi : merokok dan minum alkohol sebaiknya dihentikan.

7.Abortus infeksiosus dan abortus septik
Abortus infeksiosus adalah kguguran disertai infeksi genital.
Abortus septik adalah keguguran disertai infeksi berat dengan penyebaran kuman atau toksiknya ke dalam peradaran darah atau peritonium.
Terapi :berikan tranfusi darah dan cairan yang cukup, berikan antibiotik yang cukup, infuse dan pemberian antibiotika diteruskan menurut kebutuhan dan kemajuan pasien.

b.Abortus Provokatus (incued abortion)
Adalah yang di sengaja, baik dengan tidak didahului faktor – faktor mekanis atau medisanalis, semata – mata disebabkan oleh faktor – faktor alamiah.

E.Komplikasi
a.Perdarahan
b.Peroforasi : sering terjadi sewaktu dilatasi dan kuretase yang dilakukan oleh tenaga yang tidak ahli seperti bidan dan dukun.
c.Infeksi dan tetanus
d.Payah ginjal akut
e.Syok, pada abortus dapat disebabkan oleh : perdarahan yang banyak (syak hemoragik) dan infeksi berat atyau sepsis ( syok septic atau endoseptik).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar